Sabtu, 21 Januari 2017



Sejarah Rumah Sakit Dr. Reksodiwiryo dimulai dengan didirikan pada tahun 1878 oleh Pemerintah Belanda digunakan untuk kepentingan penjajahan Hindia Belanda. Kegiatan utama Rumah Sakit adalah merawat serdadu yang terluka dan cidera dalam pertempuran, juga untuk memberi pelayanan kesehatan pada warga Belanda.

Tahun 1942 dikuasai oleh Jepang, lalu tahun 1945 diambil oleh sekutu, namun prakteknya Rumah Sakit sampai tahun 1948 masih tetap dikuasai oleh Belanda. Kemudian pada tahun 1949 penyerahan kekuasaan oleh Belanda ke Indonesia, maka Mayor Dr. Reksodiwiryo mengambil alih rumah sakit, tetapi hanya satu bangsal yang diserahkan, kemudian pada tahun 1950 berubah seluruhnya dikuasai oleh Tentara Nasional Indonesia, dan seterusnya.

Sejak proklamasi 1945 di beberapa daerah telah terbentuk barisan-barisan pemuda bersenjata termasuk di daerah Sumatera Tengah begitu juga unsur-unsur kesehatan dari barisan bersenjata telah ada namun belum berbentuk organisasi yang sempurna. Perkembangan barisan bersenjata makin sempurna menunjukkan jiwa persatuan dan kesatuan mulai nampak dengan bergabungnya beberapa Organisasi pemuda yaitu Balai Penerangan Pemuda Indonesia (BPPI) dan Pemuda Republik Indonesia (PRI) menjelma menjadi BKR (Badan Keamanan Rakyat) dan terbentuklah Badan Kesehatan Rakyat BKR yang anggotanya diambil dari Kesehatan Militer Belanda dan barisan Palang Merah Indonesia serta Sukarelawati Indonesia.

Seiring dengan perkembangan barisan bersenjata, berdiri pula rumah sakit darurat yang tempatnya berpindah-pindah mengikuti barisan bersenjata ataupun menyesuaikan dengan situasi keamanan pada saat itu.

Mengingat dalam perjuangan tersebut dari pihak barisan bersenjata selalu banyak korban maka Rumah Sakit Darurat sangat diperlukan di daerah Padang telah didirikan Rumah Sakit Darurat oleh Dr. Reksodiwiryo dengan pangkat kapten yang bertempat di lading padi. Organisasi barisan bersenjata terus berkembang dan berlawanan terhadap Belanda semakin hebat dari hari ke hari Belanda semakin menekan barisan bersenjata kita khususnya di sector Padang sehingga memaksa pasukan bersenjata kita mundur dan sampai ke daerah sicincin, Padang Panjang dan Sawah Lunto menggunakan Rumah Sakit Batu Bara Ombilin di bawah Pimpinan Dr. Reksodiwiryo. Mengingat pengalaman tenaga-tenaga Kesehatan sangat kurang pengetahuannya maka Mayor Dr. Reksodiwiryo mendidik tenaga-tenaga Kesehatan atau mendirikan Sekolah Juru Rawat kesehatan yang pertama kalinya pada bulan Oktober 1947.

Setelah mengalami proses perjuangan yang panjang berhasillah perjuangan Bangsa Indonesia khususnya Sumatera Tengah (Sumbar dan Riau) dapat mengatasi dan menangkal Agresi Belanda ke I ke II. Pada kesempatan itu kepala Kesehatan Brigade mulai mnyempurnakan Personil Kesehatan. 

Setelah ikut perjuangan menghadapi Agresi Militer Belanda ke I ke II Dr. Reksodiwiryo dinilai mempunyai kemampuan menonjol untuk memajukan dan meningkatkan perjuangan khususnya di dalam perjuangan Kesehatan. Sejak penyerahan kedaulatan dari Belanda ke Pemerintah Republik Indonesia. Komandan Brigade Banteng, pada tanggal 20 Desember 1949 memerintahkan kepada Letkol Dr. Reksodiwiryo untuk menerima penyerahan dari Belanda satu Unit Militer Hospital (Rumah Sakit Tentara) di Padang. Karena jasa perjuangan Dr. Reksodiwiryo di Sumatera tengah sangat banyak dan berhasil, terutama di bidang kesehatan, maka Rumah Sakit Tentara Padang diberi nama Rumah Sakit Tentara Dokter Reksodiwiryo.

1 Juni 1950 :     Tempat Perawat Tentara (TPT) resimen IV, komando dan tentaium I/ Sumatera Utara (KOTT-I/SU)
21 Juli 1951:    TPT Resimen IV, Komando Tentara dan Tentarium I/ Bukit Barisan (KOTT I/BB)
Tahun 1956:  Rumah Sakit Tentara Komando Daerah Militer Sumatera Tengah (RDMST)
Tahun 1958:  Rumah Sakit Tentara Komando Operasi Pemulihan 17 (KOPAG)
Tahun 1959: Rumah Sakit Tentara Kesdam III/ 17 Agustus
Tahun 1960: Rumah Sakit Kesehatan Daerah Militer III/ 17 Agustus Rumah Sakit Kesdam III/ 17 Agustus
Tahun 1971:  Rumah Sakit Kesdam III/ 17 Agustus dijadikan rumah sakit integrasi ABRI
Tahun 1976: Untuk mengenang almarhum Dr. Reksodiwiryo dan kawan-kawan maka diberi nama “RUMAH SAKIT DOKTER REKSODIWIRYO”.
Tahun 1984:   Reorganisasi TNI-AD dan Likuidasi KODAM, maka dinamakan RUMAH SAKIT SUB KESDAM I/ BUKIT BARISAN DOKTER REKSODIWIRYO.
Tahun 1985: penyempurnaan likuidasi maka rumah sakit Dr. Reksodiwiryo berada di bawah Denkesyah 01.04.05 Padang dan namanya menjadi “ Rumah Sakit Tingkat III Dr. Reksodiwiryo Padang.
Rumah Sakit Tentara Dr. Reksodiwiryo (disingkat RST Reksodiwiryo) adalah sebuah rumah sakit pemerintah yang dikelola oleh TNI AD terletak pada kawasan Ganting, kota Padang, provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Rumah sakit ini berdiri pada kawasan cagar budaya yang sebelumnya merupakan bangunan peninggalan zaman Belanda. Pada rumah sakit ini Walikota Padang Bagindo Azizchan diotopsi untuk memastikan penyebab terbunuhnya beliau.
Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo merupakan Rumah sakit yang telah mendapat akreditasi dari Kementrian Kesehatan dengan kategori 5 Pelayanan. Rumah sakit dr. Reksodiwiryo juga bertindak sebagai Rumah Sakit Trauma Centre bagi peserta Jamsostek. Rumah Sakit dr Reksodiwiryo juga mengadakan kerjasama dengan Jasa Raharja untuk menangani korban kecelakaan lalu lintas.
1.1.2. Profil  Rumah Sakit
•    Nama Rumah Sakit        : Rumah Sakit Tk.III dr.Reksodiwiryo Padang
•    Kelas Rumah sakit        : Type C
•    Status Kepemilikan        : TNI AD Dephan
•    Alamat                : Jl. Dr. wahidin No.1 Padang
•    Kecamatan            : Padang Timur
•    Kab / Kodya            : Padang
•    Propinsi            : Sumatera Barat
•    No. Telp.            : 0751 – 31003           
•    Fax.                : 0751 – 31003           
•    Email.                : Rumahsakittentarareksodiwiryo@yahoo.co.id
•    Website            : http://rsreksodiwiryo.com/
VISI:
•    Rumah Sakit Kebanggaan Prajurit
MISI:
1.    Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada prajurit, PNS, dan keluarganya serta masyarakat umum secara professional.
2.    Menyelenggarakan fungsi pendidikan, penelitian, dan pengembangan kesehatan.
3.    Meningkatkan sumber daya manusia agar memiliki kemampuan yang professional, gunan meningkatkan mutu dan citra rumah sakit.

1 komentar:

  1. Las Vegas Casino & Hotel - JTA Hub
    Experience the fun of Vegas right at the MGM 동두천 출장마사지 Grand Las 공주 출장안마 Vegas Hotel in Las 안양 출장샵 Vegas. From slots and video poker to table 화성 출장마사지 games, our property offers the 남양주 출장샵

    BalasHapus